Langsung ke konten utama
Biasakan baca dari Awal ya…
Metode  TOPSIS  adalah  salah  satu  metode  pengambilan  keputusan multikriteria yang pertama kali diperkenalkan oleh Yoon dan Hwang  pada tahun 1981.  Metode  ini  merupakan  salah  satu  metode  yang  banyak  digunakan  untuk menyelesaikan pengambilan  keputusan  secara  praktis.  TOPSIS  memiliki  konsep dimana alternatif  yang terpilih merupakan alternatif terbaik  yang memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif dan jarak terjauh dari solusi ideal negatif. Semakin  banyaknya  faktor  yang  harus  dipertimbangkan  dalam  proses pengambilan  keputusan,  maka  semakin  relatif  sulit  juga  untuk  mengambil keputusan  terhadap  suatu  permasalahan. 
Apalagi  jika  upaya  pengambilan keputusan  dari  suatu  permasalahan  tertentu,  selain  mempertimbangkan  berbagai faktor/kriteria  yang  beragam,  juga  melibatkan  beberapa  orang  pengambil keputusan.  Permasalahan  yang  demikian  dikenal  dengan  permasalahan  multiple criteria decision making  (MCDM).  Dengan kata lain, MCDM juga dapat disebut sebagai  suatu  pengambilan  keputusan  untuk  memilih  alternatif  terbaik  dari sejumlah  alternatif  berdasarkan  beberapa  kriteria  tertentu.  Metode  TOPSIS digunakan  sebagai  suatu  upaya  untuk  menyelesaikan  permasalahan  multiple criteria  decision  making.  Hal  ini  disebabkan  konsepnya  sederhana  dan  mudah dipahami, komputasinya  efisien  dan  memiliki  kemampuan  untuk  mengukur kinerja relatif dari alternatif-alternatif keputusan.
Langkah-langkah perhitungan TOPSIS kita ambil langsung studi kasus pemilihan guru berprestasi
Ilustrasi :
Menjelang bulan Mei setiap tahunnya selalu diadakan kompetisi antar guru se-Indonesia dalam Pemilihan Guru Berprestasi mulai dari tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten, provinsi dan final di tingkat nasional. Guru berprestasi dalam pelaksanaan pembelajaran merupakan guru yang mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi) dengan baik dalam pelaksanaan pembelajaran yang terdiri atas serangkaia kegiatan. Pemilihan Guru Berprestasi menjadi ajang kompetisi positif antar peserta dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalisme mereka.  Oleh karena itu, dengan menerapkan metode TOPSIS, diharapkan dapat memberikan solusi berupa sistem pengambilan keputusan yang bisa digunakan secara efektif dan efesien.
ada lima (5) Kriteria yang digunakan dalam pemilihan guru Berprestasi yaitu :
  1. Portofolio Guru. Dalam mengukur prestasi guru, portofolio merupakan komponen yang paling penting. Portofolio guru merupakan suatu kumpulan dari pekerjaan yang dihasilkan oleh seorang guru, yang didesain untuk menggambarkan talenta/prestasi yang dimilikinya.
  2. Tes Tertulis. Tes Tertulis merupakan tes/ujian dalam bentuk tertulis mengenai materi-materi tertentu sesuai dengan bidang ilmu seorang guru
  3. Tes Kepribadian. Tes Kepribadian merupakan tes yang dilakukan untuk mengetahui kepribadian atau kecenderungan seorang guru.
  4. Tes Wawancara. 
  5. Makalah. Dalam penentuan guru berpestasi, biasanya akan dilakukan penilaian mengenai makalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang telah disusun oleh guru.
Diketahui bahwa bobot tiap Kriteria adalah sebagai berikut:
PortofolioTes TertulisKepribadianWawancaraMakalah
Kepentingan atau Bobot54233
Keterangan Kepentingan : 1. Sangat Rendah, 2, Rendah, 3 Cukup, 4 Tinggi dan 5 Sangat Tinggi
Kita misalkan Alternatif Guru yang mau dipilih ada 4 yaitu :
  1. Guru A
  2. Guru B
  3. Guru C
  4. Guru D
Penyelesaian :
Langkah I : Buat sebuah matriks Xij yang terdiri atas m alternatif dan n kriteria. Matriks ini berisi bobot/grade dari masing-masing alternatif terhadap tiap kriteria yang ada. Menentukan grade dari masing-masing alternatif terhadap kriteria sehingga terbentuk matriks Xij
AlternatifKriteria
PortofolioTes TertulisKepribadianWawancaraMakalah
GURU A33432
GURU B44522
GURU C33434
GURU D53523
Keterangan Grade : 1. Sangat Rendah, 2, Rendah, 3 Cukup, 4 Tinggi dan 5 Sangat Tinggi
Contoh: GURU C memiliki nilai “cukup” dari hasil wawancara, makalah yang dibuat oleh GURU A diberi nilai “buruk”, hasil tes tertulis GURU B dinilai “baik”, dst..
Langkah 2: Hitung Normalized Decision Matrix (Matriks Keputusan Ternormalisasi). Matriks ternormalisasi dapat dihitung dengan:
Rumus Matriks ternormalisasi
AlternatifKriteria
PortofolioTes TertulisKepribadianWawancaraMakalah
GURU A33432
GURU B44522
GURU C33434
GURU D53523
Contoh : Diketahui matriks x(1,1) = 3. Pembagi diperoleh dengan:
Hasil Pembagi semua Kriteria :
Sehingga matriks ternormalisasinya adalah: 3/7.6811 = 0.3906, Sehingga diperoleh tabel hasil keputusan ternormalisasi sebagai berikut:
Tabel Keputusan Ternormalisasi
AlternatifKriteria
PortofolioTes TertulisKepribadianWawancaraMakalah
GURU A0,3905670,45749570,44172610,58834840,348155
GURU B0,5207560,60999430,55215760,39223230,348155
GURU C0,3905670,45749570,44172610,58834840,696311
GURU D0,6509450,45749570,55215760,39223230,522233
Langkah 3: Hitung weighted normalized decision matrix (matriks keputusan ternormalisasi dan terbobot).
Nilai bobot ternormalisasi dapat dihitung dengan:
Tabel Keputusan Ternormalisasi dan Terbobot
AlternatifKriteria
PortofolioTes TertulisKepribadianWawancaraMakalah
GURU A0,0781130,11437390,22086310,19611610,116052
GURU B0,1041510,15249860,27607880,13074410,116052
GURU C0,0781130,11437390,22086310,19611610,232104
GURU D0,1301890,11437390,27607880,13074410,174078
A* merupakan solusi ideal positifyang diharapkan, sedangkan A- merupakan solusi ideal negatif. Makin kecil nilai A* dan makin besar nilaiA- nya, maka makin besar kemungkinan sebuah alternatif untuk terpilih.Langkah 4: Tentukan solusi ideal positif (A* ) dan solusi ideal negatif (A- ).
Hasil perhitungan Solusi Ideal Positif dan Solusi Ideal Negatif
Hasil perhitungan Solusi Ideal Positif dan Solusi Ideal Negatif
AlternatifKriteria
PortofolioTes TertulisKepribadianWawancaraMakalah
A*0,1301890,15249860,27607880,19611610,232104
A-0,0781130,11437390,22086310,13074410,116052
Langkah 5: Menghitung besar jarak (separation measure) menggunakan perhitungan jarak Euclidean.
Rumus untuk memperoleh nilai separation measure untuk solusi ideal positif S*i dan nilai separation measure untuk solusi ideal negatif S-i adalah sebagai berikut:
Sehingga diperoleh nilai separation measure S*i dan S-i adalah :
S*S-
0,143812890,065372
0,13571840,071974
0,084936050,133197
0,095362450,095539
Langkah 6: Hitung kedekatan relatif (relative closeness) terhadap solusi yang paling ideal. Rumus untuk menghitung kedekatan relatif (relative closeness) terhadap solusi yang paling ideal:
Hasil Perhitungan Kedekatakan Relatif (Relative Closeness )
ALTERNATIFRCRANK
GURU A0,3125084
GURU B0,3465413
GURU C0,6106231
GURU D0,5004622
Kesimpulan Hasil Akhir :
Semakin besar RC , maka semakin tinggi rangkingnya. Oleh karena itu, Guru C terpilih sebagai Guru paling berprestasi dengan nilai RC tertinggi sebesar 0,610623Demikian perhitungan manual dengan Metode TOPSIS, studi kasus Pemilihan Guru Berprestasi 

Password : anjarpinem.id
atau Lihat juga Sistem Pendukung Keputusan dengan Metode AHP , Metode WP
Jangan lupa Komentar nya ya ðŸ™‚

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perhitungan Manual AHP (Analytical Hierarchy Process)

Algortitma AHP Analytical Hierarchy Process (AHP)  merupakan salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria digunakan untuk masalah yang kompleks. Metode  Analytical Hierarchy Process (AHP)  ini dikembangkan oleh Prof. Thomas L. Saaty, Metode AHP merupakan sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya presepsi manusia. Metode algoritma AHP ini mendukung pengambilan keputusan multi kriteria untuk mendapatkan keputusan yang terbaik dari berbagai alternatif kriteria pilihan kemudian membuat ranking alternatif keputusan.

Sistem Monitoring Persediaan Barang Berbasis Web (GRATIS)

Pada umumnya Klasifikasi inventory dibagi menjadi 5 kelompok yaitu : a. Persediaan Bahan Baku ( Raw Material Inventory). b. Persediaan Bagian Produk atau Part yang dibeli ( Purchased ) c. Persediaan Bahan-baku Pembantu (S upplies Stock ) d. Persediaan Bahan Setengah Jadi (W ork In Process Inventory ). e. Persediaan Barang Jadi (Finish Goods Inventory). Adapun fungsi persediaan (inventory) bisa dibagi menjadi 3 bagian :

Perhitungan Manual Metode Weighted Product (WP)

Metode Weighted Product  adalah salah satu analisis keputusan multi-kriteria (MCDA) yang sangat terkenal atau metode pengambilan keputusan multi-kriteria (MCDM). Metode Weighted Product (Basyaib, 2006, 139)  merupakan metode pengambilan keputusan dengan cara perkalian untuk menghubungkan rating atribut, dimana rating setiap atribut harus dipangkatkan dulu dengan bobot atribut yang bersangkutan.